SELAMAT DATANG DI BLOGNYA HERBAL TEMPAT BERBAGI INFORMASI SEPUTAR MANFAAT DAN KHASIAT TANAMAN HERBAL DISEKITAR KITA

Sabtu, 22 Desember 2018

Mengenal Lebih Jauh Tanaman Herbal Angsana (Sonokembang)

Tanaman angsana atau sonokembang ini lebih banyak dikenal sebagai tanaman yang dimanfaatkan kayunya. Kayu dari tanaman ini dianggap cukup kuat sebagai bahan bangunan dan meubel. Tetapi dibalik bentukan kayunya yang kuat, angsana juga dapat menjadi tanaman herbal berkhasiat.

Secara ilmiah tanaman sonokembang ini dikenal dengan nama Pterocarpus indicus. Di beberapa daerah tanaman ini disebut dengan penamaan Narra atau amboyna. Di dunia barat tanaman ini disebut dengan rosewood karena adanya aroma serupa mawar yang ringan pada batang kayunya yang basah. Juga karena kambium dari kayu memiliki rona kemerahan samar. Sebagai salah satu tanaman berkambium dengan karakter batang kayu yang cukup kuat di Eropa rosewood cukup lazim dijadikan bahan baku beragam meubel dan konstruksi bangunan. Di Filipina tanaman ini sangat banyak tumbuh hingga menjadi tanaman nasional dari negara tersebut.

Tanaman ini dikenal sebagai tanaman dengan ukuran cukup tinggi, hingga mencapai ketinggian kisaran 30 meter. Diameter batang bisa mencapai maksimal 2 meter. Kulit batang berwarna kelabu dengan retakan yang kentara. Naungan tanaman bisa mencapai lebar 4 meteran.

Bentuk daun angsana cukup mudah dikenali. Daun angsana memiliki bentuk lonjong dengan ujung meruncing, berukuran panjang sekitar 6 sampai 12 cm. Tanaman ini juga memiliki bunga berwarna kuning cerah berukuran kecil dan buah unik berbentuk pipih membulat dengan bentuk tengah menggembung. Ukuran dari buah hanya sekitar 5 cm.

MANFAAT KESEHATAN DAUN ANGSANA

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, salah satu manfaat utama dari tanaman rosewood ini adalah daunnya. Daun angsana memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk tubuh kita. Ini kandungan komponen fitokimia yang tersimpan di dalamnya. Dan beberapa manfaat kesehatan dari daun angsana tersebut antara lain adalah ;

  • MERAWAT RAMBUT

Dalam pengobatan tradisional daun sonokembang dimanfaatkan untuk merawat rambut. Biasanya perawatan akan dilakukan dengan membuat air rebusan dari daun angsana tua. Air rebusan ini didiamkan sampai dingin untuk digunakan sebagai cem-ceman atau masker sebelum kemudian rambut dikeramas.
Perawatan rambut dengan daun angsana akan baik untuk mencegah kerontokan dan membantu menebalkan rambut. Lazim diberikan untuk membantu mengatasi kebotakan pada orang dewasa dan merangsang pertumbuhan rambut pada anak-anak.

  • MEREDAKAN DEMAM DAN ANTI INFLAMASI

Daun angsana juga mengandung komponen antipiretik. Ini membantu meredakan keluhan demam pada berbagai tingkatan usia. Terapi tradisional dengan daun sonokembang ini dilakukan dengan mencampur air rebusan daun angsana bersama gula aren.
Komponen anti inflamasi dari daun angsana juga sudah diakui secara medis. Dalam tanaman herbal ini ditemukan komponen terpenoid dan flavonoid yang bekerja sebagai anti inflamasi. Ini bekerja menghambat pembentukan peradangan dan membantu mempercepat proses penyembuhan peradangan yang sudah terjadi.

Dalam sebuah riset lokal yang dilaporkan pada Respository Univeritas Islam Negeri Alauddin Makassar, dijelaskan bagaimana daun angsana dengan komponen fitokimia di dalamnya terbukti memiliki kemampuan anti inflamasi dan anti piretik.

  • MEMBANTU MASALAH HORMONAL

Kandungan senyawa Stigmasterol memberi manfaat bagi tubuh untuk membantu menormalkan kembali keseimbangan hormonal. Hal tersebut telah dijelaskan dalam sejumlah jurnal, termasuk dalam Public Chemistry National Library of Medicine mengenai manfaat stigmasterol.
Kemampuan stigmasterol dalam tanaman herbal ini membantu mengatasi sejumlah keluhan kesehatan yang terkait dengan masalah hormonal. Hal tersebut termasuk masalah jerawat, penuaan dini, kerontokan rambut, imunitas, metabolisme tubuh, masalah payudara, kejantanan, hingga masalah fertilitas, kesehatan prostat dan rahim juga sebagai anti kanker.
Dalam dunia medis, stigmasterol yang diekstraksi dari tanaman herbal telah digunakan sebagai bahan baku pembuatan progesteron sintetis. Ini dianggap lebih efektif dalam menstimulasi keseimbangan hormonal yang sehat. sebagaimana dijelaskan dalam The Journal of Organic Chemistry tahun 1977.

  • MEREDAKAN NYERI TERUTAMA NYERI PMS

Dalam daun angsana juga terkandung komponen senyawa fitokimia yang akan bekerja membantu proses relaksasi otot dan saraf. Kemampuan ini membantu meredakan efek kejang otot atau disebut pula dengan istilah anti spasmodik.
Pada kasus wanita yang tengah mengalami nyeri akibat PMS atau Pre Menstruation Syndrome akan sangat terbantu dengan terapi anti spasmodik dari tanaman herbal ini. Secara tradisional terapi ini dilakukan dengan meminum larutan herbal dari daun angsana beberapa hari sebelum haid datang.
Ditambah daun tanaman herbal ini juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki keseimbangan hormonal. Sejumlah fakta menunjukan mereka dengan masalah PMS juga memiliki kecenderungan untuk mengalami gangguan dalam keseimbangan hormonal. Terapi dengan daun angsana akan membantu memperbaiki masalah hormonal dan mengatasi keluhan PMS sekaligus.

  • MERAWAT KULIT

Mengonsumsi air rebusan daun narra dan menggunakannya pula sebagai air cuci muka diketahui dapat membantu merawat kesehatan kulit. Diketahui ini baik untuk mengatasi keluhan jerawat, proses penuaan dini dan termasuk pula membantu mempercepat mengatasi keluhan kulit terluka.
Ini karena tanaman herbal ini bekerja sebagai anti inflamasi, anti septik yang mengatasi dan mencegah infeksi dan sebagai penyeimbang sistem hormonal yang kerap menjadi penyebab munculnya sejumlah keluhan pada kulit.
Dalam pengobatan ayurveda, air rendaman dari daun herbal ini dimanfaatkan sebagai terapi bagi mereka yang mengalami masalah kulit terbakar. Tanaman herbal ini bekerja sebagai anti inflamasi yang mempercepat penyembuhan luka. Juga sebagai antiseptik untuk mencegah infeksi berkembang pada luka bakar.
Pengobatan ayurveda juga mengenal terapi daun angsana sebagai terapi jamur pada kulit. Biasa diberikan pada kasus ruam karena efek ringworm atau penyakit kurap. Juga baik untuk membantu mengatasi keluhan psoriosis dan eksim.  Tanaman ini juga lazim digunakan untuk terapi bisul dengan membakar daun angsana hingga layu untuk kemudian digunakan sebagai kompres pada bisul.

  • MENGATASI TUKAK DAN SARIAWAN

Masih berkat kemampuannya sebagai anti septik dan anti inflamasi, tanaman herbal ini dipahami sebagai terapi yang ampuh untuk atasi tukak dan sariawan. Juga baik untuk terapi sejumlah kasus peradangan di tenggorokan termasuk amandel.
Biasanya terapi dengan daun angsana dilakukan dengan cara meminum air rebusan dari daun angsana. Air rebusan juga disisakan untuk digunakan sebagai air kumur. Tambahkan garam untuk membantu meningkatkan manfaatnya dalam mengatasi tukak dan sariawan.

  • MENGATASI DIARE

Dalam daun angsana terkandung sterol termasuk sitosterol dan fitosterol yang dapat membantu mengatasi keluhan diare. Salah satu kemampuan dari sterol adalah mengatasi infeksi akibat bakteri escherichia coli. Sedang jenis E. coli ini ini termasuk bakteri yang paling kerap memicu masalah diare. Selain itu, komponen flavonoid dan terpenoid di dalamnya baik sebagai anti toksin yang akan membantu mengatasi kasus diare akibat toksin.
Biasanya penggunaan tanaman herbal ini untuk pengobatan diare dilakukan dengan mengonsumsi air rebusan dari daun angsana yang sudah dicampurkan dengan gula aren dan garam. Lakukan berulang sampai diare berhenti. Hentikan terapi bila diare sudah berhenti supaya tidak menyebabkan masalah sembelit. Beberapa orang cenderung sensitif dengan daun angsana dan mudah mengalami sembelit karenanya.

  • MENCEGAH DIABETES

Dalam tanaman herbal ini terkandung sitosterol dan stigmasterol. Keduanya menurut sumber Food & Function tahun 2016 memiliki kemampuan meningkatkan metabolisme dan sensitivitas insulin yang akan baik untuk tubuh. Ini terbukti menjaga kadar gula darah dengan efektif sehingga membantu mencegah terjadinya kasus diabetes dalam jangka panjang.
Masih berbicara soal fungsi daun angsana untuk anti diabetes. Dalam riset lain mengenai flavonoid, sebagaimana dijelaskan dalam jurnal Nutrients tahun 2016, disebutkan bahwa flavonoid memiliki potensi sangat besar mencegah diabetes.
Flavonoid akan bekerja memperbaiki sinyal insulin dan fungsi reseptor insulin pada sel. memberi stimulan terhadap kinerja metabolisme tubuh dan membantu melindungi kinerja pankreas. Seluruhnya menjadikan fakta kuat bahwa daun angsana yang notabene mengandung kedua komponen sterol dan flavonoid ini baik sebagai anti diabetes.

  • BAIK UNTUK KARDIOVASKULAR

Menurut Biochimica et Biophysica acta tahun 2015, dijelaskan adanya manfaat stigmasterol, sitosterol dan fitosterol lain dalam tanaman yang mengandung sterol untuk menurunkan kadar kolesterol jahat pada level normal. Justru sterol dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah.
Kolesterol jahat menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah yang menyumbat sistem sirkulasi darah. Sedang kolesterol baik justru membantu merawat pembuluh darah, menjag kelenturannya dan meregulasi sistem peredaran darah.  Inilah yang kemudian dikatakan bahwa tanaman yang mengandung sterol tinggi baik untuk fungsi kardiovaskular.
Hal ini diperkuat dengan fakta lain pada Journal of Translational Medicine tahun 2015 yang mengungkap bahwa mereka yang menjalankan diet dengan kandungan flavonoid tinggi memiliki resiko lebih rendah mengalami masalah kesehatan terkait fungsi kardiovaskular.

  • UNTUK TERAPI ANTISEPTIK

Dijelaskan bahwa daun angsana memiliki khasiat sebagai antiseptik. Di dalamnya terkandung komponen fungisida alami dan kemampuan anti viral dan anti bakteri. Uji klinis mengenai kemampuan antiseptik dari daun angsana salah satunya diungkap dalam Natural Product Research tahun 2005.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, daun angsana lazim dimanfaatkan untuk terapi oral pada mulut dan gigi. Termasuk untuk membantu menyembuhkan sejumlah keluhan infeksi pada mulut seperti radang gusi, radang tenggorokan dan sariawan.
Selain itu, air rebusan dari tanaman herbal ini juga digunakan untuk merawat luka pada permukaan kulit. Termasuk untuk mengatasi jerawat dan luka bakar. Ini membantu menghentikan inflamasi dan mengatasi infeksi yang terjadi pada luka.

  • MENGATASI BATU GINJAL

Meski secara medis metode pengobatan batu ginjal dengan herbal ini belum sepenuhnya diakui, tetapi beberapa terapi tradisional termasuk terapi ala Nusantara dan terapi ayurveda mengenal terapi dengan teh angsana sebagai pengobatan batu ginjal. Dalam pengobatan ayurveda, air rebusan dari daun angsana ini akan dicampurkan dengan serat kayu angsana untuk meningkatkan manfaatnya.
Diketahui pengobatan herbal ini akan menyebabkan batu ginjal lepas dari ginjal, terlarut dalam urin dan keluar bersamaan dengan keluarnya urin. Biasanya batu akan keluar dalam bentuk pasir kasar berkristal.
Mengonsumsi daun angsana ini untuk batu ginjal akan baik mengingat ekstraksinya mengandung komponen anti inflamasi dan anti septik. Ini akan mencegah terbentuknya peradangan dan infeksi akibat lepasnya batu dari dalam ginjal.

  • MENINGKATKAN IMUNITAS

Kemampuan daun angsana dalam membantu menstimulasi fungsi imunitas memang sudah diakui secara medis dalam dunia medis. Beberapa industri pengobatan di Filipina sudah memanfaatkan ekstraksi daun angsana sebagai herbal immunobooster.
Biasanya daun angsana ini diolah menjadi minuman teh hangat dengan campuran madu untuk memberi rasa manis. Mengonsumsi teh tanaman herbal ini dengan rutin akan menstimulasi sistem imun tubuh dalam jangka panjang.

  • MENCEGAH KANKER

Di dalam penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada tahun 2016 dijelaskan kandungan anti oksidan yang tersimpan dalam daun angsana. Terdapat sejumlah jenis komponen fitokimia yang disinyalir dapat bekerja sebagai anti oksidan, dan utamanya adalah stigmasterol dan flavonoid.
Komponen anti oksidan di dalam angsana ini bekerja sebagai anti radikal bebas dan anti inflamasi yang sekaligus akan bekerja sebagai DNA protektor. Ditambah kemampuan daun angsana dalam membantu memperbaiki masalah ketidak seimbangan hormonal. Inilah yang membuat daun angsana dapat bekerja sebagai anti kanker.
Dalam sejumlah sumber juga dijelaskan adanya manfaat komponen stigmasterol dan flavonoid untuk membantu memperbaiki kinerja hati dalam menetralisir toksin tubuh Kedua fitokimia ini juga disinyalir kuat mencegah terbentuknya angiogenesis atau pembentukan sistem pembuluh darah mandiri dari sel kanker.
Stigmasterol sebagaimana yang terkandung dalam ekstraksi daun angsana bekerja menghambat pembentukan faktor tumor nekrosis yang menjadi hormon penunjang pembentukan sel tumor. Hal ini dijelaskan dalam Public Library of Science One tahun 2017.

Sampai saat ini tanaman yang juga disebut dengan nama Rosewood atau Petrocarpus Indicus ini belum ditelaah lebih jauh. Sejumlah temuan mengenai kandungan dan potensi manfaat dari herbal ini mulai terkuak satu demi satu. Hanya saja, belum ada riset memadai untuk melihat bagaimana efek samping dari terapi daun angsana ini dalam jangka panjang.

Memanfaatkan daun angsana untuk pengobatan herbal adalah salah satu adiluhur pengobatan tradisional, baik di Indonesia maupun di berbagai budaya pengobatan belahan dunia lain. Meski sejumlah fakta mulai terungkap mengenai khasiat tanaman herbal ini, selalu pastikan mengonsumsi dengan hati-hati untuk menghindari efek samping yang mungkin mengancam.

* Sumber : disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar